Jangan Salah Paham Terhadap Umat Islam Di Indonesia

Umat Islam tidak akan pernah memberontak, karena Indonesia ini dibangun oleh para ulama. Jika ada yang akan menghancurkan negeri ini, pasti dilakukan kaum kapitalis yang haus harta

Hidayatullah.com–Sejauh ini masih ada saja pihak yang salah paham terhadap umat Islam. Bermula dari kasus 11 September 2001, komunitas umat Islam adalah pihak yang cenderung selalu dirugikan sejak peristiwa itu.  Mulai dari klaim teroris, fundamentalis, dan radikal. Akan tetapi jika sekiranya pemangku kebijakan di negeri ini mengerti posisi sejarah Indonesia yang sebenarnya, klaim itu tentu tidak akan pernah muncul dan ketakutan yang mencekam sebagian kelompok Islam juga tidak akan terjadi.

Pernyataan ini disampaikan penulis buku-buku sejarah Islam, Tiar Anwar Bachtiar kepada hidayatullah.com, Sabtu (20/2).

Menurut Tiar, secara ajaran, Islam tidaklah menghendaki kekerasan, apalagi antitoleransi. Ditinjau dari sisi historis, Islam hadir di tengah-tengah komunitas multi kepercayaan, ada Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Semua keyakinan itu bisa hidup damai di bawah kekuasaan Islam. Belum lagi gerakan pembebasan Palestina oleh Khalifah Umar Bin Khattab yang tidak setetes pun darah menetes dari para penganut Yahudi dan Nasrani ketika itu.

Sebaliknya, setiap kali Islam melebarkan sayap dakwahnya, maka wilayah-wilayah yang dilalui atau pun dikuasai umat Islam akan menjadi satu wilayah yang progresif, canggih, dan meningkat kesejahteraan rakyatnya.

Menurut Tiar, tradisi keilmuan itu tumbuh sejak Islam pertama kali hadir di wilayah Nusantara ini. Menariknya, dari aspek bahasa, Islam tetap eksis dengan budaya dan kultur masyarakat setempat, terutama dalam upaya-upaya peningkatan tradisi keilmuan.

“Islam itu sangat akomodatif terhadap budaya lokal, utamanya bahasa. Jadi banyak sekali teks peninggalan ulama Islam dari berbagai suku di Indonesia ini. Ulama-ulama itu menulis tentang Islam dengan bahasa ibu mereka, ada bahasa Jawa, Madura, Sunda, bahasa Using, bahkan bahasa Bali. Di Bali pun ada komunitas muslim yang terpusat di daerah Klungkung,” jelasnya.

Untuk itu terkait dengan isu-isu belakangan, yang banyak pihak mengkhawatirkan umat Islam akan menjadi satu komunitas berbahaya (teroris, fundamentalis dan anarkis), sesuatu yang tidak logis.

“NKRI ini hadir karena ide dan pemikiran para ulama Islam Indonesia. Tanpa ulama, NKRI tidak akan pernah ada. Dan, kalau kita mau sportif dengan fakta sejarah, konsep keilmuan, dan jasa-jasa umat Islam terhadap NKRI, sebenarnya bukan umat Islam yang perlu diwaspadai akan menghancurkan NKRI, tapi kapitalis dan pengikut paham neoliberalisme. Mereka itu musuh nyata yang akan menghancurkan Indonesia ini,” tegas kandidat doktor bidang sejarah UI itu.

Oleh karena itu menjadi tanggung jawab generasi muslim Indonesia untuk terus menggali sejarah Islam di negeri ini. Tanpa pengetahuan sejarah yang mendalam, kita tidak akan pernah mengerti apakah kebijakan pemerintah sekarang ini memihak rakyat atau tidak. Sebab jika ditelusuri secara politis, banyak sekali kebijakan pemerintah yang justru bernafaskan paham kapitalisme. [imam/www.hidayatullah.com]

6 Tanggapan to “Jangan Salah Paham Terhadap Umat Islam Di Indonesia”

  1. rnchueye Says:

    V9ZIFr wudjpivdncrj, [url=http://slmgmuatbxce.com/]slmgmuatbxce[/url], [link=http://sbszqsrmonlf.com/]sbszqsrmonlf[/link], http://oarctsgtymvm.com/

  2. Islam Di Rusia | Rifki2insantama's Blog Says:

    […] Jangan Salah Paham Terhadap Umat Islam Di Indonesia […]

  3. Nasionalis indo Says:

    PERKEMBANGAN ISLAM PALSU MENJADI TENTARA JIHAD (PADERI), MERAMPAS WILAYAH DAN MENDIRIKAN NEGARA DIDALAM NEGARA ORANG LAIN
    Menurut Ahmad Saidin, hasil dari beberapa buku yang dibaca sampai pada anggapan bahwa : “Islam kini tinggal sejarah. Islam yang dalam konteks ajaran murni telah berhenti periodenya saat wafat Nabi Muhammad saw. Sedangkan Islam yang berkembang sejak wafat Nabi saw sampai sekarang adalah Islam sebagai pemahaman kaum Muslim terhadap ajaran-ajaran yang dirujuk dari sumbernya: Allah dan Muhammad saw”.

    Menurut Abdul Karim Soroush : “Islam yang berkembang dan dipeluk umat Islam sekarang ini adalah Islam identitas”.

    Ayatullah Murtadha Muthahhari mengatakan : “Islam bagaikan air yang mengalir dari mata air yang jernih. Ia mengalir dari dataran tinggi turun ke dataran rendah. Saat mengalir tidak dapat disangkal kalau air terkontaminasi dengan berbagai kotoran yang terdapat pada setiap aliran sungai. Karena itu, untuk menjernihkannya perlu proses penyulingan”.

    Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya, banyak dusta dan kebohongan dinisbatkan kepada diriku.” (Syaikh Kulaini, Ushul Kafi, jilid 1, h.62.).

    Paska Rasulullah, islam dipimpin oleh khalifah yg semuanya mati dibunuh oleh ketidakpuasan sesama islam. Hal ini disebabkan karena islam tidak memiliki kejelasan system demokrasi dlm memilih khalifah. Khalifah Umayyah dan Abbasiyah yang menjadi penguasa umat Islam malah mengambil keputusan otoriter menjadi pemerintahan/Negara kerajaan (monarki) islam. Merubah kekuasaan dakwah agama menjadi Negara tidak pernah diajarkan oleh Rasullullah. Dakwah islam sebagai agama menjadi tidak murni. Misi dakwah agama berubah melenceng menjadi rejim Negara monarki dg kekerasan menggunakan pasukan balatentara (paderi) jihad. Ini adalah awal musibah bencana dakwah diboncengi oleh negara islam otoriter menjadi tren imperialism menguasai negara2 lain selama 14 abad telah menimbulkan korban hancurnya budaya bangsa lain dan nyawa yg luar biasa dimukabumi. Bagaimana imperialis kerajaan islam otoriter tsb mempertanggungjawabkan sepak terjangnya kepada umat beragama islam murni, bangsa lain yg menjadi korban, dan Rasullullah yg menjadi dampak fitnah yg luar biasa pada saat ini dan diakherat nanti?

    • Eza reza Says:

      semua bebas berpendapat disini.
      tapi apa pun yg terjadi, kita akan melihatnya bersama sama ketika semuanya “berakhir”
      dan Allah akan memperlihatkan kekuasaannya, mana yang benar dan mana yang salah, kita sebagai manusia hanya bisa berpendapat dan hanya Tuhan yg akan menjawab semua keraguan yg dimunculkan oleh manusia.

  4. Nasionalis indo Says:

    DOKTRIN GANDA INKONSISTEN:
    Doktrin yg menyejukkan jika benar2 konsisten: “bahwa sesungguhnya nabi diutus kedunia untuk menyempurnakan budi pekerti (ahklaqul qarimah)” & “islam sebagai rahmat sekalian alam”. Namun terjadi standar ganda yg tidak konsisten membingungkan umat islam & umat lainnya, apakah dibawah ini benar2 firman Tuhan atau bukan?. Doktrin ayat tsb berpotensi menghasut memicu adudomba permusuhan antar agama/etnis/bangsa manusia & telah terbukti dalam sejarah missi islam selama 1400 tahun dg pedang & tentara agama berjihad menimbulkan perang dimukabumi dg korban terbunuh yg luarbiasa banyak :

    “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian … sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (9.29)

    “Tiap Nabi ditunjuk bagi bangsanya sendiri tapi aku ditunjuk menjadi nabi bagi semua bangsa.” (Mishkat, 5500, Vol.3)

    “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”.(Al-Maidah 82).

    “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. (Al Baqoroh 120)

    “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…”.(Al-Hasyr 11)

    “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit”. (At-Taubah 38)

    “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)”. (QS Al Ahzab 23).

    “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)

    ” Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak”. ( QS Ibrahim 42)
    Rasulullah SAW bersabda : ” Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka “. (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : ” di sekitar masjid al-Aqsha”.

  5. nugrahaaciel Says:

    Islam akan tetap ada hingga akhir jaman!! ALLOH sendiri yang akan menjaganya!
    bahkan jika negara ini hancur sekalipun, Islam tetap akan ada!!
    Dan pada saatnya nanti, Islam akan menang, keadilan di tegakan dan kebathilan akan musnah!!!
    Ayo semua,, para penegak Syariat Islam di Indonesia, engga usah pada takut dan putus asa, Alloh sendiri yang akan menolong kita!
    Tegakan Syariat Islam sebenar2nya di Indonesiaa!!!


Tinggalkan Balasan ke nugrahaaciel Batalkan balasan